Kamis, 25 Agustus 2011


INCREASE merupakan Lembaga Organisasi Non-Pemerintah (ORNOP) yang memusatkan perhatian pada Pengkajian dan Pelatihan Secara Partisipatif, INCREASE berdiri pada tanggal 20 September 2001 selanjutnya dilegalisasi dengan akte Notaris Publik No 47/2002 dan dilegalisir pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kupang No 169/An/CV/2002. Lembaga ini dideklarasikan dengan prinsip “Volunterisme dan Community Based Issue “. Upaya penguatan tersebut dilakukan melalui kajian kritis dan penguatan kapasitas secara partisipatif terhadap proses dan kebijakan pembangunan yang berdampak pada komunitas marjinal. Ada tiga topik besar yang menjadi fokus kritis InCrEaSe. Pertama masalah ketimpangan sumberdaya utama rakyat, ketiga masalah dinamika pengembangan ekonomi rakyat, dan ketiga masalah akses terhadap pelayanan Kesehatan dan Perlindungan Anak. Ketiga fokus topik tersebut dilakukan dalam upaya membuka peluang bagi komunitas masyarakat untuk membangkitkan kemandiriannya.

Sejak tahun 2010, Increase lebih berkonsentrasi pada isu kesehatan berbasis masyarakat. Mulai saat itu, increase membangun kerjasama dengan donor serta Pemerintah Kabupaten di NTT. Meskipun demikian, Increase tetap berkomitmen untuk belajar pada basis sebagai dapurnya Increase.



Surat dari Direktur

Peristiwa politik tahun 2009 ternyata tidak hanya berpengaruh restrutukturisasi

kepemimpinan di negari ini tetappi juga memberikan dampak terhadap INCREASE. Pada bulan September tahun 2009, Pak fary Franscis yang lolos ke senayan terpaksa harus melepaskan kepemimpinan Increase kepada saya, Sipri Nar dari generasi muda INCREASE. Saya sendiri merasa canggung untuk memikul tanggung jawab ini tetapi saya percaya terhadap soko guru INCREASE, Pak Fary Franscis yang selalu berada bersama kami.

Awalnya saya bingung. Mau kemanakah Increase pasca peninggalan pak Fary? Sejujurnya, saya belum percaya diri dalam menerima tugas baru tersebut. Staff tetap di kantor hanya saya, dan Olvit,. Saya dengan Olvit, mulai berdiskusi untuk menata kapasitas kami untuk mengelola Increase.

Pada bulan Februari, 2010, Increase berkanalan dengan ACCESS Timor. Dari perkenalan ini, Increase membangun kerjasama dalam pengembangan basis dalam program Desa Sehat berbasis masyarakat. Inilah awal saya mulai membangun kepercayaan diri dalam menata manajemen Increase. Dari pengalaman pendampingan di desa-desa, kami mulai percaya diri untuk kembali menjadi fasilitator pemberdayaan masyarakat. Inilah awal kami untuk melihat masa depan Increase sebagai lembaga mandiri dalam pengembangan pemberdayaan masyarakat.

Untuk mengembalikan spirit Increase, di masa yang akan datang, kami kembali mencoba menghidupkan kembali training-training yang sempat tidak terlaksana beberapa tahun terakhir. Kami juga terus membangun diri dengan terus berada di masyarakat sebagai ‘guru besar’ pemberdayaan. Untuk itu membangun kemitraan itu, bersama masyarakat kami mencoba mendorong terungkapnya karakteristik masing-masing desa melalui produk-produk unggulan desa.

Pada kesempatan ini, saya menyampaikan terima kasih kepada semua teman-teman di Increase yang terus berjalan dalam semangat Increase. Kepada Pak Fary Franscis, guru saya, terima kasih atas kepercayaan ini. Terimakasih saya sampaikan untuk donor dan mitra utama kami, masyarakat sebagai guru besar pemberdayaan.



Salam

Sipri D. Nar

Direktur



Kegiatan yang Dilakukan :

PARTICIPATORY TRAINING
  • Pelatihan “Participatory Poverty Assessment“,27 Juni s/d 1 Juli 2010 untuk Aparat Pemerintah dari sector BPMD se-NTT. Kerjasama dengan BPMPD Provinsi NTT.
  • Pelatihan “Survey Mawas Diri dengan Participatory Learning and Action” (PLA) untuk Tim Fasilitator Desa Siaga di Kabupaten Kupang, Manggarai Barat dan kab. Ende. Crackerjack dengan AIPMNH NTT.
  • Pelatihan “Participatory Poverty Assessment “ (Kajian Kemiskinan Partisipatif), 25-28 Agustus 2010 untuk Staf Kecamatan Se-Kabupaten TTS, kerjasama dengan BPMD Kabupaten TTS.
  • Pelatihan Survey Mawas Diri dengan menggunakan pendekatan Participatory Learning and Action untuk Mitra Kerja Increase di 10 desa dampingan Increase di Kabupaten Kupang.
  • Pelatihan Pengorganisasian masyarakat untuk Pembentukan Sistem jejaring Siaga untuk Pengembangan Desa Siaga di Kabupaten Kupang.

PROGRAM PENGEMBANGAN BASIS

  • Program Pengembangan Desa Sehat Berbasis Masyarakat fokus pada ”Desa Siaga” dan ”Rumah Harapan” sebagai media Complain Warga terhadap perbaikan Pelayanan Publik di 10 desa di Kabupaten Kupang, Propinsi NTT, kerjasama dengan ACCESS Phase II - Timor, (2010-2012). Proses pengembangan Desa Sehat berbasis masyarakat telah dan sedang kami lakukan melalui beberapa tahapan seperti : a) Partnership Building, b) Sosialisasi program, c) Pemilihan Mitra Langsung di desa yang berjumlah 10 orang. Dari ke-10 orang tersebut, 2 orang dipilih lagi menjadi fasilitator desa. Mereka yang akan melekukan pengorganisasian masyarakat di dusun-dusun, d)Peatihan Survey Mawas Diri untuk Mitra Langsung, e)Survey Mawas diri di dusun-dusun, f) Lokakarya Desa, g) Pelatihan Teknik Pengorganisasian Sistem Jejaring Siaga, h) Pembentukan Sistem jejaring Siaga, i) Lokakarya Desa tentang Pengorganisasian Sistem jejaring Siaga.


PENGEMBANGAN KAPASITAS STAF

  • Sipri, Olvit, berti mengikuti Pelatihan Pengenalan Metode Outcome Mapping oleh Access Phase II di Soe, TTS, bulan Februari 2010.
  • Rusti, Berti, Sipri, Yeri mengikuti pelatihan Vibrant Fasilitation dan Metode Apresiatif Inquiri oleh Inspirit Jakarta di Kupang, Desember 2010.
  • Sipri mengikuti In-House Clinik Apresiatif Inquiri di Denpasar, bali, Januari 2011.
  • Stenly mengikuti Pembuatan Modul Penyusunan Kurikulum Pembelajaran Gender Untuk Laki-Laki di Komunitas, tahun 2011 di Yogyakarta.
  • Rusty dan Sipri mengikuti Lokarya Advokasi pelayanan Publik di Jawa Barat dan Kendari, 2010.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar