1. Capaian yang telah dihasilkan :
Pada
bulan Agustus tahun 2010 lalu, Increase mulai live in di desa-desa dampingan di dua Kecamatan di Kabupaten
Kupang. Kesepuluh desa dampingan tersebut antara lain Desa Apren, Desa Oenoni
II, Desa Tesbatan I, Desa Tesbatan II, Desa Oesena, Desa Usapi Sonbai, Desa
Oelomin, Desa Tunfeu, Desa Besmarak, dan Desa Oenif.
Setelah setahun kami berjalan bersama masyarakat di sepuluh
desa tersebut, kami melihat masyarakat telah tergerak untuk membangun diri dan
desa mereka sendiri. Gerakkan kesadaran awal muncul setelah kami melakukan
proses diskusi bersama baik di tingkat dusun maupun di tingkat desa. Proses ini
dibangun dalam kerangka Participatory Learning
and Action (Belajar dan Melakukan Aksi Bersama).
Beberapa
capaian selama proses belajar bersama ini :
No.
|
Capaian
Program
|
Bukti-Bukti
Capaian
|
1.
|
Tim Fasilitator Desa memiliki
pemahaman dan pengetahuan tentang Desa Siaga
|
|
2
|
Tim fasilitator Desa memfasilitasi
masyarakat pada saat diskusi-diskusi untuk menggali dan mengenali lebih dalam
tentang situasi dan kondisi desa mereka sendiri melalui kegiatan survey mawas
diri di setiap dusun.
|
|
3
|
Adanya keterlibatan aktif masyarakat
dalam mendorong terbangunnya sistem jejaring siaga sebagai bentuk mobilisasi
kekuatan warga/desa.
|
|
4
|
Adanya keterlibatan aktif Pemerintah
Desa dalam mendorong terbentuknya sistem Kesehatan Berbasis masyarakat.
|
|
4
|
Adanya dukungan dari pemerintah
Kecamatan dan Kabupaten serta pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk
mendukung sistem kesehatan berbasis masyarakat di desa-desa dampingan
Increase.
|
|
5
|
Increase aktif melakukan dialog
dinamis dengan Pemerintah baik di tingkat eksekutif maupun legislatif dalam
mendorong perbaikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
|
|
6
|
Pengurus Desa Sehat menjadi pusat
belajar masyarakat
|
|
7
|
|
|
Latar Belakang munculnya Program :
Program
Desa Sehat Berbasis Masyarakat ini muncul sebagai bagian dari refleksi
kerja-kerja Increase selama memfasilitasi proses-proses pengembangan Desa Siaga
di wilayah Timor Barat dan satu tahun pendampingan pengembangan Desa Siaga di
Kabupaten Kupang pada lima Kecamatan.
Salah
satu kekuatan pengembangan Desa Sehat Berbasis Masyarakat adalah Proses Survey
Mawas Diri. Proses ini bertujuan untuk menemukan situasi dan kondisi kesehatan
masyarakat. Metode yang dipakai adalah Participatory
Learning and Action (PLA). Metode ini sangat kuat dan efektif dalam
mendorong terjadinya perubahan perilaku warga.
Proses Pelaksanaan Program : - Bangun pertemanan (Partnership Buliding)
- Sosialisasi program
- Survey Mawas Diri
- Lokakarya Desa
- Pengorganisasian Sistem Jejaring Siaga
- Pelaksanaan Sistem Jejaring Siaga
- Pembentukan Rumah Harapan sebagai complaint center berbasis komunitas desa.
- Partnertship building
- Survey mawas diri dengan pendekatan PLA
- Rumah Harapan sebagai complaint center berbasis warga.
No
|
Pihak
yang Terlibat
|
Peran
|
1
|
Increase
|
|
2
|
Mitra Langsung
|
|
3
|
Pemerintah Desa
|
|
4
|
Pemerintah Kecamatan
|
Mendorong pemerintah
Desa untuk menerbitkan peraturan desa tentang kesehatan, pendidikan dan
pengelolaan ekonomi desa.
|
5
|
Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Kupang
|
|
6
|
Access Timor Phase II
|
|
7
|
Mitra Strategis :
|
Mempengaruhi Increase sebagai Pelaksana Program dengan
cara:
|
Foto Pawai Pembangunan
Dari Desa Oelomin : Drama Kesehatan Ibu Anak yang didukung oleh Sistem Jejaring
Siaga
Para Kader Posyandu, yang adalah juga sebagai Mitra langsung Increase dalam parade pembangunan Tingkat Provinsi NTT di Kota Kupang (19 Agustus 2011) mengkampanyekan Ambulance Desa sebagai konkritisasi Sistem Jejaring Transportasi.
Para Kader Posyandu, yang adalah juga sebagai Mitra langsung Increase dalam parade pembangunan Tingkat Provinsi NTT di Kota Kupang (19 Agustus 2011) mengkampanyekan Ambulance Desa sebagai konkritisasi Sistem Jejaring Transportasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar